Minggu, 14 Juni 2009

Pendarahan Otak


PERENUNGAN RAHASIA ILLAHI--à MUJIJZAT :

PUTERIKU AULIA CORY ARIANA --à TERGOLEK LEMAH DAN PUCAT PASI

Pada hari ini Udara Pagi begitu sejuk dan sebagaimana biasa sebelum berangkat kerja aku melakukan Sholat Subuh Berjamaah di Masjid Al Mukhlishun.

Aku berangkat kerja jam 05:10 Bada sholat subuh dan bersama Putri Kami / Astri serta Istriku menuju Stasiun Naik Kereta Api Ekonomi Menuju Jakarta dan aku sampai di Kantor +/- Jam 06 : 30 Pagi.

Hari ini hari selasa tanggal 14 Agustus 2007, tiada suatu keanehan dan keganjilan di pagi hari ini dan sudah biasanya kami berangkat kekantor selalu membangunkan si Bungsu Aulia Cory Ariana bila tidak membangunkan dan memberikan Salam berangkat kerja maka si Bungsu akan Rewel sepanjanng hari.

Hari ini aku bekerja seperti biasa dan anehnya HP ku dari Rumah ku simpan di dalam Tas Kerja sampai dikantor tidak aku keluarkan saat itu rasa nya malas untuk memegang HP karena itulah aku tak perdulikan lagi.

Jam 10 : 00 aku meluncur ke Lantai 10:00 untuk bincang-bincang dengan Sdr. HM guna membicarakan hal yang berkaitan dengan olah raga Golf Club, dan sekitar jam 11:30 aku mohon diri untuk pergi Sholat berjamaah di Masjid At Taqwa.Dan mendengarkan ceramah hingga jam 13:00.


Jam 13:30 Telpone di Ruangan kami kerja berdering dan telpone tersebut dari Staff JKTABG dan Ia menerangkan ada phone dari RT ku bilang padanya bahwa Aku Sukiranto bukan Sdr D Ia menjawab Benar namun Pak Sukliranto diminta Telephone ke Istri / Ibu Nani Penting.

Aku merenung sejenak ada apa gerangan ini gumanku kok tumben beritanya seperti ini, lalu aku mengikuti kata hati nurani, kubuka HP ku yang selama ini ku simpan di Tas Kerja,. Ku perhatikan adakah miscalled untukku :


Putera ke II kami Aulia Luthfianto Called Jam 11:00 , Jam 11:15, Jam 12:10 Dst

Dan Istriku Nani Partini Call Jam : 11:12 dst aku jadi kesal pada diri sendiri ada apa ini , aku tak mau larut dalam perenungan lalu kuambil HP ku dan aku telpone Istrika dan Ia Kabarkan kalau Putri Bungsuku Aulia Cory Ariana saat ini dari Jam 10:45 berada di UGD Rs. H, kontan aku menjadi kecut dan kacau pikiranku ada apa ini semua kok tiba-tiba keadaan seperti ini.

Lalu aku ambil keputusan minta Ijin kepada Pak Dida D ijin pulang awal karena Puteri kami Aulia Cory Ariana sedang menderita kejang dan kini di Ruang Gawat Darurat.


Pikiranku berkecamuk dan istriku mewanti untuk pulang naik Kereta Api agar Cepat sampai, ku naik Lift dan turun di Basement tanpa pikir panjang ke Stop Blue Bird TAXI dengan asumsi untuk cepat sampai, kedua pikiran ku lagi ngak stabil.

Sesampai di Jl : Kebon sirih Jalan Macet aku tambah kacau lalu ku ijin supir taxi untuk di turunkan di Statiun Godangdia karena alasan Anak di Gawat Darurat.


Kurang beruntungnya lagi nunggu kereta api Cukup Lama dari Jam 14:30 aku tunggu baru ada Kereta Api pukul 15:00 begitu sampai di Stasiun Pondok Cina Hujanpun Turun Lebat disertai Angin kencang. Apa harus kulakukan, ….tunggu Hujan berhenti kapan berhentinya, Sewa Payung adakah Dia mau Jalan sampai Rs.Bunda…..dalam kebimbangan ku Kontak Istriku bahwa aku harus melakukan Booking Tempat sebelum proses pemindahan dari Rs. H ke Rs. BM

Sampai di Rs. BM jam 16:30 lalu ku kontak Rs. H bahwa Rs. BM sudah siap, tapi proses perpindahannya cukup menyita waktu sehingga sampai di Rs. BM sekitar pukul 19:00 jadi putriku sudah 07 Jam dalam posisi Kejang dan Koma.


Begitu sampai di Rs. BM DEPOK. kulihat putriku tergolek lemah dan wajah mulai memucat serta tangan dan kaki meronta rota karena kejang dan mungkin merasakan sakit yang teramat sangat.

Alhamdulillah aku masih dalam kesadaran penuh, dalam hati kecilku pagi tak apa2 kok tiba2 seperti ini lalu kuminta Istriku berdiri di sebelah kiri Kepala , Devi di sebelah kanan Kepala sambil mengawasi pergerakan tangan sedangkan Astri dan luthfi berdiri di posisi tengah.

Lalu aku memintah mereka :

Baca Al-Iklash, Al-Falaq, Al-Annas, Zikir Subanallah dll aku mulai mengontrol kondisi nya Phisik ku pegang jari Jempol kakinya sambil membaca bacaan tersebut dan hatiku mengatakan bahwa ini Real Penyakit .


Dokter Jaga di Ruang Gawat Darurat pada hari itu berkali kali bertanya kepadaku penyebab sakitnya putri kami dan pertanyaan al :

Apakah Putri Bapak Pernah Jatuh…? Tidak Jawabku

Apakah Bapak Pernah memukul kepalanya, mengingat pendarahan di kepala putri Bapak cukup berat karena terjadi pecahnya pembuluh darah…? Jawabku tidak.

Lalu kalau tidak karena tindak kekerasan apa dong…sebab berdasarkan gambaran medis kasus seperti ini terjadi akibat benturan atau kekerasan....dokter Ibu dokter bertanya atau apa , berkali kali kami jelaskan nampaknya dokter tak paham juga.


Jam 21:00 kembali dokter memeriksa dan beliau melihat putri kami masih mengalami kejang dan meronta lalu dokter menyarankan untuk ke dua kalinya meminta saya untuk menanda tangani surat pernyataan yang menyatakan persetujuannya untuk diberikan obat penenang, bila tidak dokter tidak berani membawa keruang rawat Inap.


Lalu aku bertanya kepada Dokter jaga tersebut, dampak dari obat penenang mengingat putri kami dalam keadaan koma dan kejang-kejang...? jawab dokter dampaknya adalah gagal Napas....kalau demikian saya tidak setuju, karena ini resikonya tinggi.


Dokter pun menjadi geleng-geleng kepala atas keteguhan diriku dalam pengambilan keputusan Bapak dokter jaga diruang Gawat Darurat menasehati kami, kasian putri bapak bila didiamkan tanpa dilakukan tindakan..... aku tak tanggapi dan terus kami melakukan membaca Tasbih, ,Tahmid dan Takbir serta wirid,zikir.

Airmata kami terus mengalir penuh kepiluan dalam hati kami betapa sakitnya penderitaan yang dialami putriku Aulia Cory Ariana, dr Gani berkata rasa sakit yang di derita digambarkan seperti sudah jatuh tergencet benda keras bukannya di bantu untuk memindah benda yang menimpanya tapi malah ditambahi beban.


Detik-demi detik, menit-demi menit berlalu jam-demi jam jarum Jam bergerak menggapai jam 23:00 aku minta pada Dokter Jaga agar di siapkan Ruang ICU, dan untuk kali ketiga Dokter UGD mengatakan bahwa Cory harus diberikan suntikan agar menjadi tenang sehingga kami pindahkan ke ruang ICU, ku Tanya pada Dokter atas efek dari Obat penenang tersebut terhadap kondisi anak yang sedang koma ini, Ia bilang efek pertama Gagal Napas, lalu kuputuskan kami tidak setuju, timbul perdebatan cukup a lot tapi aku tetap pada pendirianku, kini aku hanya menuruti kata Hati Nurani dalam bertindak guna menyelamatkan Putri tersayangku ini.


Jarum Jam menunjukan pukul 24:15 Menit , gemericit tempat tidur di dorong menuju ruang ICU, dan Nuraniku bicara sabar dan tenang

Lalu putriku ( Aulia Deviana , Aulia Jayanti Astri Sari & Putraku Aulia Luthfianto, Aulia Dhianto ) kusuruh pulang dan kami berdua ( Aku dan Istriku Nani Partini ) menunggu di Rumah Sakit untuk melihat perkembangan lebih lanjut.

Dokter-2 berargumen bahwa putri kami terkena Stroke, karena itu harus segera di Operasi. Maka dokter meminta agar Orang Tua / Pak. Sukiranto bersedia menanda tangani pernyataan persetujuan untuk diberikan obat penanang agar dapat di Scaning sebagai dasar tindakan Operasi Otak.


Ku jawab kami tidak setuju.

Kalau bapak tidak setuju bila ini akan dilakukan SCANING sebab bila pasien tetap bergerak maka kami tidak dapat melakukan Scaning. Aku tak berkata sedikitpun dan berdiam-diam sambil Zikir mohon petunjuk kepada Allah Swt. Dan aku berserah kepada Allah Swt dan memohon hal yang terbaik, baik dari Allah maka baik pula bagi putri Kami.

Rabu 14 Agustus 2007 Jam : 11:00 seperti biasanya Dr. Aulia melakukan Visit terhadap semua pasien yang menjadi tanggung Jawabnya.

Sebelum kepergiannya untuk kegiatan seminar di Roma Italia Dia membereitahu Kami bahwa selama Beliau tidak di tempat maka sebagai penggantinya adalah Dr. Deasy dan Dr. Aulia merekomendasi untuk dilakukan CT SCAN hari ini +/- Jam 14:00.


Dr. Aulia bercerita perihal pengobatan Cory apabila tidak segera di tangani maka dampaknya akan menjadi sangat fatal. Kami bertanya perihal tingkat keberhasilan serta dampak paskah OPERASI OTAK Putri Kami ” CORY ”.


Pertanyaan Dr. Aulia

Kenapa bapak tidak menyetujui putrinya diberikan Obat Penenang….?

Jawab Menurut Dr. UGD dampak obat penenang tersebut dapat berakibat Gagal Nafas ini yang membuat saya tidak mau menanggung resiko.

Dr. Aulia ----à berdasarkan medical Record bahwa Putri Bapak terkena Stroke , apakah Putri Bapak pernah Jatuh, Dipukul, dll karena data menunjukan dan menyimpulkan bahwa Pingsan nya anak Bapak karena adanya pendarahan di Otak, dan untuk mengetahui lebih lanjut kita akan lihat setelah di lakukan CT. SCAN.


Pertama : berdasarkan catatan Tingkat keberhasilan Operasi Otak sbb :

20 % berhasil dengan baik dan pasien normal

45 % berhasil namun pasien menderita cacat ( Phisik dan atau lumpuh )

35 % gagal dan pasien meninggal Dunia.dan dampak langsung yaitu akan terkena Epilepsi.

Rencana awal CT. SCAN dilakukan Jam 14:00 namun berubah menjadi Jam 16:00 dengan alasan menunggu Dokter Anetasia , Dr.Anak Dr, Syaraf dan Dr. Bedah

Jam 16:00 tepat tiada – tanda untuk dilakukan SCAN lalu ku Tanya pada Suster jawabannya. Dokternya belum lengkap mungkin di perkirakan jam 18:00

Jam 18:15 proses CT- SCAN di laksanaakan dan Dr. Gani / Radiologi memanggilku dan membacakan Hasil CT-SCAN nya pada saya.


Lalu kupanggil istriku supaya tahu langsung analisa dari Dr.Gani serta saran-saran penanganannya.

  1. Pecah nya pembuluh Darah Artery pada Batang Otak.
  2. Ini kasus sangat langkah dan baru di temui pada anak Bapak.
  3. Proses Pengobatan Hindari Operasi sebab berakibat Fatal terhadap Jiwanya.
  4. Bapak lebih banyak membaca surat Yasin
  5. Saran – Saya sebaiknya pengobatan dengan cara Alternatif dan nanti saya Bantu cari orang yang dapat melakukan nya.


Proses Lanjutan. Kamis 16 Agustus 2007.

Sebagian besar keluarga datang menjenguk ke RS.BDM Depok mereka antara lain :

ORTU Bpk. Utang dan KelMas Sukartono & Kel Mbak Dari & Mbak Wati serta Saudara yang lainnya.

Khususnya Mbak Endang – Martono karena beliau seorang perawat dan mengerti medis

Menyarankan untuk segera dilakukan tindakan Operasi, namun untuk lebih memastikan mari kita tanya pada dokter ahli lainnya ” second Opinion ”


Jam 14:00 Istriku diminta untuk pinjam Negatif CT SCAN untuk kita bawa ke Dr.Andreas di Slipi. Berdasarkan hasil CT SCAN tersebut dr. Andreas menganalisa dan menjelaskan kepada Kami al :

Bagus Putri Bapak tidak diberi Obat Penenang, sebab bila diberi obat penenang dimana pasien dalam keadaan status koma akan berdampak buruk antara lain :

v Kemungkinan akan sulit untuk sadar / siuman.

v Otak akan menjadi lemah

Ø Bagusnya lagi bapak tidak langsung melakukan tindakan Operasi, bila dokter bedah akan melakukan operasi hanya berdasarkan data CT SCAN akan berdampak kurang baik...mengapa..?

Ø Tindakan operasi dapat dilakukan apabila objeknya sudah jelas.

Ø Data CT SCAN tidak cukup karena tidak dapat melihat bagian terkecil atau pembuluh darah mana yang mengalami kerusakan.

Ø Bila sudah jelas maka baru dilakukan tindakan.

Melihat CT Scan tersebut menunjukan kondisi sudah semakin buruk karena Darah sudah menyebar ke Area Ventrical III & IV. Untuk melakukan tindakan maka harus dilakukan Photo M R I. Dan saat alat ini yang punya yaitu Rs. MD, Rs. P, Rs. MKI.

Kemungkinan tindakan untuk membuang cairan / penyebaran darah akan dibuatkan saluran pembuangan yaitu :


Dua Saluran pembuangan ke perut

Satu saluran pembuang di kepala

Pertanyaan ku berapa lama saluran / pipa pembuangan itu terpasang dokter jawab dokter selamanya.

Meronta rasanya hati ini aku kayanya belum dapat menerima tindakan seperti ini namun tetap menjadi bahan renungan dan dialog dengan Allah Swt.


Dalam perjalanannya :

Hari Kamis 16 Agustus 2007 Hari ke Tiga masa Koma, Handai tolan dekat dan jauh mengunjungi putri Kami yang tergeletak lemah , pucat pasi dan hanya alat monitor yang bercerita tentang Jantung, Tekanan Darah, Kadar Oxigen …aku tertegun sudah 3 hari ia terbaring lemah hanya lenguh suara kadang kala terdengar, Aku mohon pada Famili yang bisa membaca Alqur’an agar dibacakan surat Yasin.... lalu kuberikan Alqur’an pada mereka.


Jarum Jam berjalan dari detik – menit – jam dan 3 hari sudah puteriku tergeletak lema dan sementara ini penanganan melalui pemberian obat - obatan antara lain Anti Virus , dan lain-lain..

Dr.Vivin ” Specialis Syaraf ” setelah membaca photo CT-SCAN menganjurkan untuk dilakukan Operasi secepatnya namun aku hingga saat ini belum mau menanggapi anjuran itu, dan aku tak bersedia bila dilakukan Operasi karena factor kegagalan yang berakibat fatal.


SARAN – SARAN PENANGANAN :

Orang Tua / Bp.H. Utang ------.> Dunia kedokteran sudah Sangat maju sudah lakukan Operasi, serahkan saja pada Ahlinya.

Ibu Endang Martono ( Perawat )-à kalau tidak segera di tangani ini berbahaya Ok

Dr. di Rs. B menyarankan di Operasi,agar secepatnya dilakukan tindakan, lalu aku berdiskusi dengan Mbak Endang bagaimana kalau kita minta second Opinion sebelum dilakukan tidakan.Ok.

aku setuju namun tolong Mbak endang tanyakan pada temen-temen mbak endang di Rs. G S bila sudah Ok kita langsung datangi sekarang waktu pukul 11:00 baiknya mbak Endang segera bergerak and kontak saya bila sudah FIX.


Kamis 16 Agustus 2007 Jam 15:00 Mbak Endang kontak kami dan minta serta pinjam Photo SCAN dari pihak Rs.B untuk bahan opini dengan Dr. Andreas Ahli Syaraf

Ba’da Ashar kami langsung menuju Slipi untuk menemui Dr. Andreas dan singkat kata kami jumpai beliau dan beliau menggeleng – gelang kepala seraya berguman ….ini sakitnya anak Bapak berbeda dari apa yang sering kami temui,…jadi ini langka terjadi melihat hasil CT-SCAN ini menunjukan bahwa Pembuluh Darah Arteri yang di Batang Otak Pecah. Maka untuk tindakan yang akan dilakukan adalah :


Hasil Citi Scan sbb :

Ø Membuat Drainese / Pipa Salurun Pembuangan dari Kepala ke Perut ---.> Permanen

Ø Membuat Drainese / Pipa Salurun Pembuangan dari Kepala ke atas ----à Sementara

Ø Menutup / Menambal Pembuluh Darah yang Pecah yang ada di Daerah Batang Otak , namun sebelum dilakukan operasi ini perlu di Photo Lagi dengan alat MS-CT 64 SCAN atau M. R. I SCAN untuk melihat bagian terhalus dari pada Pembuluh Arteri di Batang OTAK..

Ø Tingkat keberhasilan 40 % , bila Sukses operasi maka putrid Bapak akan menderita Penyakit Epilepsi , belum penyakit lainnya, atau mungkin Lumpuh mengingat tindakan ini adalah di Pusat Otak / PONT / Batang OTAK

Ø Pelaksanaan Operasi di perlukan waktu minimum 8 Jam

Untuk di photo MRI, yang punya alat ini baru beberapa Rumah Sakit saja diantaranya : Rs. M, Rs. MK, Rs. GS, Rs.P

.

Kamis 16 Agustus 2007 Jam 18:30 Kami masih berada di Rs, M – untuk Konsul dengan Dr. Lucas namun yang bersangkutan sedang Cuti, posisi kami saat ini sangat kritis menginggat Corry sudah koma sejak Selasa Jam 10:00 Pagi namun dalam relung hatiku masih tersisip harapan guna melakukan Pengobatan dan penyembuhan Stroke putri tercintaku Aulia Corry Ariana 5 Th 9 Bulan.


Ku hubungi Dr. Gani, Alhamdulillah tersambung dan beliau ada, lalu aku langsung pada point nya. Dr Gani sesuai dengan bincang – bincang kita yang lalu berkaitan dengan derita Stroke putri ku , bila kami mendapat informasinya untuk pengobatan Alternatif dan apakah Dr… sudah peroleh Alamat dan Siapa yang dapat melakukan pengobatan….Ok …P.Anto tunggu 5 Menit lagi aku akan lacak melalui Orari ….Ok,…. 5 menit kemudian Dr Gani memberikan Nama dan Telpone Pengobatan Alternatif :

Nama : Aryo Teguh Riwayanto

Lalu kuhubungi dan tersambung, Alhamdulillah yang bersangkutan bersedia untuk di Jemput dan melakukan Pengobatan.


Jum’at 17 Agustus 2007 Jam 11:00 Siang Hari Ke Empat Masa Koma “ kami sampai di Rumah Pak. Aryo dan memang kami janji jam 13:00 namun pertimbangan waktu maka aku lakukan lebih awal.

Seusai Sholat Jumat kami berangkat menuju Rs.BM, sampai di Rs. BM ku Ajak Pak. Aryo untuk ber Wudhu sebelum melakukan proses pengobatan., Kemudian Sholat Hajat aku jadi Imamnya.

Prosesnya :

  1. Pak Aryo melakukan Terapi pengobatan Chikung pada Putriku yang tergolek lemah
  2. Aku melakukan Mengaji : Membaca Surat ( Al Iklas, Al Falaq, Al Anas , Al Fatekah,Yasin, Shafaat, Ar-Rahman ) dll, karena aku ingin pengobatan ini murni tanpa melalui Media ( Roh Halus ) oleh sebab itu aku menjaga diri dari Sirik.


Agustus Hari Jum’at 17 Agustus 2007 tepat jam 16:00 dilakukan proses Terapi, saat itu juga aku selalu berdo’a kepada Allah Swt dan membaca Ayat-ayat pendek dan berserah sepenuhnya kepada Allah Swt.

Saat proses terapi Para Perawat dan Dokter Jaga mondar-mandir, mungkin heran apa yang sedang kami lakukan, karena aku lagi kalut sehingga lupa tak minta ijin untuk pengobatan non Medis ini.

Usai proses terapi kami menjelaskan kepada mereka, kami terpaksa jual pula nama Dr. Gani ... agar petugas rumah Sakit B tidak tersinggung dan kemudian mereka pun mengerti.


Hari Kedua Terapi berjalan sebagai mana mestinya, akupun tak henti-hentinya menyebut Asma Allah swt, doa dan proses penyerahan Putri Tercinta Kami kepada yang maha pencipta, karena Dia yang memilikinya kami hanya diberi Amanat untuk memelihara, merawat, Meng-Islamkan, Menjaga Iman kepada Allah Swt. Dll. Shola t Dhuha tidak pernah terlewatkan usai Dhuha ku baca Surat Yasin dan Surat2 lainnya sesuai dengan bisikan hati.


Usai proses aku berbicara dengan para perawat kiranya turut membantu membaca Doa dan mengaji sesuai dengan kemampuannya, inilah cara beramal bagimu di tengah malam dan bagian dari proses pendekatan kepada Allah Swt.dari pada kalian baca buku cerita atau ngobrol, terus terang aja ini pekerjaan amal tidak ada uangnya jadi dilakukan dengan Iklas, kami hanya terima kasih mudah-mudahan Allah Swt yang membalasnya.


Jum’at 17 Agustus Jam 19:00 saat aku makan di warung samping Rs. B tiba- tiba ada suara Ghoib di teligaku agar aku berinfaq , agar uang yang ada didompet untuk di infaqkan keorang yang berhak ( Orang Miskin ). Detik itu juga aku minta pada puteraku Aulia Luthfianto dan Aulia Dhianto mencari orang yang tak mampu sekitar Jl. Margonda depan Rs. B herannya tidak ada satu orang pun pada hal biasanya banyak. Selanjutnya keesoik harinya aku infaqkan ke Masjid Al Muklisun sekitar Rumaku sesuai dengan bisikan hati.

Jam 00.00 aku membaca Alquran Surat As Shafaat dan surat Arrahmaan dll sesuai bisikan hati.

Hari Ketiga proses Terapi berjalan sebagai mana biasanya.

Dan aku pun senantiasa sholat hajat memohon petunjuk kepada Allah swt , setelah itu aku membaca ayat Alqur’an mengikuti bisikan-bisikan ghoib / Hati .


Pada Hari Senin 20 Agustus 2007, Corry di Scanning kali kedua, guna mengetahui perkembangannya, Alhamdulillah Allah Swt Maha Karim terhadap hambanya dan darah yang mengenangi Ventrical III dan IV sudah hilang namun Corry masih tetap dalam kondisi yang masih lemah tergolek tak berdaya dan tetap Koma. Namun wajahnya sudah menunjukan kemerah2an. Alhamdulillah , Kami bersyukur kepada sang Pencipta./ Sang Cholik / Tuhan Semesta Alam “ yang Mendirikan Langit dan Bumi dan semua yang ada didalamnya, serta pemilik Cahaya dilangit dan di Bumi dan semua yang ada didalamnya ” “ Nikmat yang mana dari Nikmat-nikmatKu yang kamu dustakan. ( Hai Manusia dan Jin )

Paska krisis sudah berlalu namun kami tetap melakukan perawatan secara alternative guna menjaga hal2 yang tidak dinginkan kembali.


Hari ke 16 putriku mulai siuman dari Koma, sudah bisa melihat namun tak jelas , Ia mulai gerak mengeliat kiri kanan namun tak dapat bicara dan pandangan kosong, Cory mendengar apa yang kita bisikan namun tiada mampu bicara sedikitpun, suara yang terdengar darinya hanya melengu, melihat kondisi seperti ini hatiku masih prihatin dan sedih namun kami bersyukur atas KuasaNya Putri Kami telah lepas dari Phase. I “ Kritis “.

Selama posisi Koma Putriku Cory kami berikan Asupan minum Air ZamZam ( Minta pada Pak Hady Syahrean VP Haji & Umroh PT.GA ) via Selang dan Susu Prediasure / resep Dokter. Para perawat di Rs. B terbinar-binar senyum bahagia , mungkin dalam hati mereka inilah kerja untuk Allah, mereka berdo’a , Mengaji , merawat dengan tulus ikhlas...tiada mengharapkan sesuatu, karena Cory telah Siuman / Sadar dari Koma.


Hari ke 20 atau hari ke 4 paskah koma Cory belum mampu bicara, pandangannya masih kosong , Asupan makan dan minum sementara masih Air ZamZam dan Susu Prediasure Via Selang, Raut Wajahnya berangsur memerah dan sekejap membuka mata lalu tertidur kembali, saat Cory dalam posisi tidur kami pamit pulang Ia mendengar dan menjawabnya mengangguk, para perawatpun mulai ceria / turut bahagia atas perkembangan kesehatan putri kami , dan puas bahwa apa yang dilakukannya di berkahi oleh Allah Swt.


Hari ke 23 atau hari ke 7 paskah koma, hasil evaluasi medis menunjukan kemajuan yang pesat, Cory sudah mulai membuka matanya cukup lama, namun belum mampu berkomunikasi, bila kami ajak bicara Cory hanya Diam, kami tanyakan mau mendengar musik ngak lagu kesayangan mu Cory menjawab dengan anggukan kepala. Hal ini dilakukan atas persetujuan Dokter karena upaya merangsang Syarafnya agar bisa reaktif dengan baik, Dokter yang merawat ( Dr. Vivien ...Ahli Syaraf, Dr. Aulia ) dan para Suster Rs. B sangat gembira atas perkembangan kesehatan Cory.


Hari ke 27 atau hari ke 11 paskah koma , Cory terlihat semakin segar dan gemuk, serta sudah mulai mengkonsumsi Bubur walaupun masih sedikit , namun sudah sangat membahagiakan Hati Kami… Nikmat yang mana dari Nikmat-nikmatKu yang kamu dustakan. ( Hai Manusia dan Jin )

Proses terapi Chikung pun tetap kami lakukan, guna menambah Energi, proses pendekatan diri kepada Allah Swt semangkin kami tingkatkan, dan bersyukur atas Karunia Kesehatan yang diberikan kepada Kami Sekeluarga… Nikmat yang mana dari Nikmat-nikmatKu yang kamu dustakan. ( Hai Manusia dan Jin )


Hari ke 28 atau hari ke 12 Paskah Koma , Cory mulai komunikatif walaupun baru sedikit kata dan Bicara ....Sungguh membahagiakan kami sekeluarga, kami berusaha membahagiakan dengan menyetel lagu-lagu kesayangannya,… Cory kadang-kadang menangis,….Aku Sujud Syukur kepada Allah Swt, atas semua ini… Nikmat yang mana dari Nikmat-nikmatKu yang kamu dustan. ( Hai Manusia dan Jin )

Cory di perkenankan untuk pindah dari Ruang ICU keruang Rawat Inap Reguler, sehingga kami banyak waktu menemani dan membaca ayat2 suci, namun Cory tampak masih terlalu lema dan lambat Respon, tidak bicara hanya pandangan kosong terlihat pada sinar mata yang bening itu.


Hari ke 32 Cory di perkenankan pulang, kami bahagia dan demikian para suster / Perawat , lalu aku berikan mereka sekedar Uang untuk makan bersama sebagai rasa syukur kepada Allah swt atas mujijat kesembuhan Cory. Para perawat Marah saat kami berikan dana tersebut , namun akhirnya mengerti apa yang kami berikan merupakan janji dalam hati kami kepada Allah Swt, bahwa ini sekedar ungkapan rasa syukur kami dan untuk untuk makan bersama kalian. Akhirnya mereka mengerti.

Sekembalinya dari rumah sakit setiap hari kami antar jemput Pak. Aryo untuk proses terapi Energi.

Dan Cory masih Lemah dan tak mau di tinggal, pandangan masih kosong mungkin dampak dari Koma / Tidur panjang.

Tahap demi tahap kondisi mulai membaik, maka prses terapi kami lakukan 2 X seminggu, kemudian seminggu sekali , lalu sebulan sekali.

Tiga bulan sudah berlalu, kemudian kami melakukan konsultasi ke Dokter Vivien atas hasil MRI, dari kesimpulan dr.Vivien ahli Syaraf mengatakan bahwa atas dasar MRI diketahui adanya posisi Syaraf di Batang Otak menunjukan mengumpul seperti buah anggur dari analisa tersebut dr.Vivien menyarankan untuk dilakukan Tindakan, guna menyakinkan Kami dr.Vivien menyarankan untuk melakukan rujukan ke Rs. SIK – harap konsul ke dr. Syaraf ahli Neurologi.


Saptu 19 April 2008.

Jam 06: 45 Berangkat menuju Rs. SIK dan Jam 08: 05 Sampai di tempat lalu melakukan Registered.

Berdasarkan hasil MRI dr. Eka menilai ini serba sulit Pak dan posisinya terlihat pembuluh darahnya menumpuk seperti buah Anggur. Melihat kondisi Putri Bapak sekarang ini memang normal saja tidak merasakan adanya hal yang menyimpang, saya merasa kasian bila dilakukan tindakan karena segala sesuatu pasti mengandung resiko. Namun bila didiamkan suatu saat akan timbul lagi peristiwa yang sama yaitu Bleeding, karena Putri Bapak masih dalam pertumbuhan yang dikwatirkan proses pertumbuhan ini akan menekan syaraf tersebut sehingga timbul tekanan lalu berdampak pecah kembali kalau sudah demikian menjadi sulit untuk diatasi.


Bila dilakukan tindakan saya akan melakukan dengan resiko yang paling kecil karena kami ini

bekerja secara Tim Dokter, karena itu kami membutuhkan waktu guna melakukan diskusi dengan Tim dokter Kami.

Salah satu tindakan nanti akan dilakukan penyumbatan guna menghindari Embloegin ( Penyahnya pembuluh darah ).

Untuk melakukan tindakan seperti ini di Indonesia Baru kami yang dapat melakukannya., dan kami sudah biasa melakukannya.

Khusus untuk kasus Puteri Bapak baru kali ini saya jumpai, karena kasus yang sama posisinya berada di luar Otak sehingga tidak terlulu sulit, tapi apa yang diderita puteri Bapak masalahnya ada di Batang Otak jadi sangat sulit sekali. Dr. Eka begitu lembut terbuka serta mau mengajak Cory untuk berbicara. Kami sangat senang atas informasinya / penjelasan yang gamblang dan transparan....... inilah informasi yang memuaskan jadi bila dilakukan tindakan Orang Tua Pasien sudah mengerti dampak resiko yang akan terjadi paskah operasi, karena orang tua pasien sebagai pengambil keputusannya. Dan biaya operasi di perkirakan Ratusan Juta, Rpa belum lagi perawatan paskah operasi.


Karena itu kami harus melakukan pembahasan dengan TIM salah seorang Dokter kami kini masih ada di TAIWAN, karena itu kami mohon hasil MRI kami pinjam dulu untuk dikirim ke Taiwan.

Dampak dari suatu tindakan / Operasi pasti ada yaitu :

Penyakit Epilapsi – Kejang2 Dll.


Selanjutnya apabila kami sudah dapatkan kesimpulan nanti Bapak akan dihubungi oleh dr. Vivien, agar lebih efisien mengingat bapak bertempat tinggal di Depok.

Dr. Eka saat kejadian yang lalu kami juga melakukan pengobatan secara medis dan Terapi Energi ( CHIKUNG ) bagaimana menurut dokter.

Dokter Eka, itu tidak benar, dan apa yang dialami Puteri Bapak sehingga sembuh ini suatu hal yang luar biasa ( Mujijat ) karena hal semacam ini jarang terjadi jadi bapak agar melakukan tindakan.

Percayalah kami akan melakukan hal terbaik untuk puteri Bapak dengan prinsip Resiko yang sekecil mungkin.


Tertegun rasa hati ini, terasa lemas semua sendi-sendi ku mendengar penjelasan dokter Eka ( ahli Neurologi / Syaraf ). Aku pun selalu berzikir kepada Sang Pencipta semoga diberikan kesembuhan olehnya.

Aku melakukan sholat hajat mohon petunjuk Allah Swt, Membaca Qalam Illahi serta Zikir setiap saat, jalan yang terbaik untuk di tempuh, dan proses terapi Alternatif tetap kami jalani setiap minggu sekali.

Mudah-mudahan Allah Swt menunjuk jalan yang terbaik guna mendapat kesembuhan puteri Mungilku, kutatap Ia dalam dalam , ia masih tertidur pulas wajah yang bersih aduuh yaaa Allah mohon di selamatkan putri kami.


Saptu 19 April 2008

Thausiyah.

Sebelum azan Magrib aku minta pada putriku Aulia Deviana dan Aulia Jayanti Astri Sari bahwa kita akan sholat berjamaah dan Do’akan adikmu Aulia Cory Ariana yang saat ini kondisinya masih seperti telor di Ujuk Tanduk, entah apakah esok hari kita akan jumpa atau tidak, karena itu agar memperlakukan Cory dengan perlakuan yang Extra Istimewa .

Papa senantiasa sedih bila mengingat kondisinya dimana pembuluh darahnya yang posisi seperti buah Anggur mengerobol dan ini yang sangat mengkwatirkan karena suatu saat akan bisa pecah secara tiba-tiba “ Dr.Eka pun merasa Miris “ karena itu Devi dan Astri Papa minta , bila papa tidak dirumah tolong saat sholat Magrib, Isya adiknya diajak Sholat serta membaca surat-surat Pendek Insya Allah permohonan kita didengar dan diterima oleh Allah Swt dan bila Allah bertindak lain karena Allah lebih mengetahui mana yang terbaik maka iktiar kita merupakan proses pendekatan kepada Allah Swt bila terjadi sesuatu dengan yang tidak kita harapkan maka mudah-mudahan nanti bisa Masuk Surga, kadang kala Papa berpikir apakah Esok Papa masih melihat Cory.


Minggu 20 April 2008

Sabtu Sore ku Kontak Pak Aryo bahwa minggu pagi jam 08.00 kami mau berobat yaitu perawatan Cory , aku menceritakan kepada Pak Aryo perihal hasil pemeriksaan Medis di Rs. SIK bahwa Dr. Eka menjelaskan posisi Pembuluh Darah di Batang Otak mengumpul dan ini harus di Urai / di luruskan guna menghindari penyempitan akibat tekanan karena proses pertumbuhan CORY, Pak Aryopun mengerti apa yang harus Dia lakukan dan Dia menghendaki hal seperti ini sehingga arah proses terapi menjadi Jelas. Dalam proses terapi aku senantiasa bermunajat kepada Allah Swt, mudah-mudahan permohonan kami ini di kabulkan , mohon kiranya diberikan kesehatan yang sempurna Buat Cory. Dalam proses tersebut ku selalu sebut namaNya “ Ya Lathief, Ya Kafhi, Ya Hafhiid, Ya Syafii, Lathief, Ya Wafii, Ya Karim Anta Allah , ya Halim, Ya Alim, Ya Aliyuu, , Ya Adhiem “ setelah proses terapi Energi selesai Kini kulihat Cory begitu Ceria, Cory gimana rasanya sekarang Enak Papa cory merasa segar.

Sesampai dirumah Cory selalu ceria karena phisiknya segar, namun perasaanku senang, bercampur sedih, kupanjatkan Do’a kepadaNya . adakah hari esok seperti hari ini, Adakah Lusa seperti hari esok Allahu Akbar wa lillahilham, Subhanallah walhamdulillah walaillahaillallah wa’allahu akbar sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi Besar Muhammad Saw. Beserta keluarga dan sahabatnya sampai dengan Akhir Jaman, Hasbunallah wanikmal wakil wallahua’llah illah bilahil aliyil adhiem , Astafirullah al Azhiem.


Selasa 22 April 2008.

Sebelum kami berangkat ke Ke kantor kami bangunkan Cory aku Ciumi Ia , ku Gendong sebelum berangkat rasanya aku tak mau berpisah sedetikpun dengan cory, perasaan seperti ini selalu mengantuiku dari hari ke hari.

Guna menjaga kondisi phisik dan Jaringan Pembuluh darah yang ada di Batang Otak kami melakukan pengobatan Alternatif / Chikung setiap minggu dan senantiasa memanjatkan Do’a kepada Allah Swt.

Mengenai Data hasil MRI saat ini masih dipinjam oleh Rs. SIK guna di evaluasi dan sampai hari ini 06 Mei 2008 belum ada tanda-tanda akan di kembalikan kepada kami.


Jakarta 06 Mei 2008.

Kami selaku orang Tua senantiasa waspada dalam menjaga putri bungsu kami ini “ Cory “ dan rasa was-was selalu ada “ Takut ini dan itu “ memang semuanya ini atas kehendak Allah Swt karenanya kami berserah diri kepadanya dengan terus beriktiar dan berdo’a.

Sementara ini Cory masih Post Phone tidak bersekolah, guna mengisi waktu luang nya maka kami masukan dia ke TPA agar pola berpikirnya terarah dan sudah banyak surat-surat pendek di hapalnya bahkan kadang kala Cory melakukan sholat sendiri bila kami tidak di Rumah sebaliknya kami senantiasa Sholat berjama’ah.

Semakin hari Ia tumbuh dengan baik dan semakin cerdas menurut pengamatan kami dan mudah-mudahan ini tidak meleset.

Malam hari bila cory telah tertidur lelap aku kadang kala membacakan Do’a untuknya dan kepandangi wajahnya dan tak terasa Air mata ku telah membashi pipiku. Ya…Allah Swt mohon Ampun atas segenap kesalahanku dan dosa-dosa yang hanya engkau yang mengetahui, Yaa Allah mohon disempurnakan Sususunan Jaringan Pembuluh Darah nya yang ada di Batang Otaknya. Yaa Allah Engkau Maha Lembut, Engkau maha Cukup, Maha Memelihara, Maha Penyembuh, Engkau Maha Lembut yaa Allah, Engkau Maha Penyempurna dan Maha Pemurah Engkau Yaa Allah, Maha Kasih Engkau ya Allah, Maha mengetahui, Maha tinggi dan Maha Besar Amiiien ya a Allah Yaa Robbal Alamien.


Depok 07-Mei 2008.

Seperti biasanya aku bangun pagi jam 03.30 pagi hari, aku langsung sholat tahajud kemudian se usai sholat dan do’a lalu kupandangi putri kecilku Aulia Cory Ariana, gumanku betapa tenangnya wajahnya, polos, penuh ceria terlihat di raut wajahnya, perasaanku menjadi tenteram dan segala sesuatunya kami telah pasrah kepada yang memelihara kami “ Yaa Hafidh “ yaa Allah mohon di kabulkan Do’a kami mohon disempurnakan susunan Jaringan Pembuluh Darahnya yang berada di Batang Otak putri Kami Aulia Cory Ariana Binti Sukiranto. Sebab bila Allah berkehendak cukup menyatakan “ KUN “ maka jadilah.


Sebelum kami pergi ke ketempat tugas ku bangunkan Ia, kuperlakukan dengan lemah lembut agar Ia bangun dengan sendirinya.

Setiap aku Pulang Kantor Cory selalu menyambutku dan memberiku minum Air Putih dan dari mulut yang mungil selalu keluar kata-kata Papi ini gelas jangan di pegang bawahnya panas. Demikian halnya bila aku makan Siang, Makan Malam dia bilang Papi sudah belum minumnya, ,…ini papi jangan dipegang bawahnya panas. Demikian Cory selalu melayani papinya saat pulang kerja maupun saat makan Siang, Malam maupun pagi.


HASIL ANALISA Dr. TAIWAN

02 Juni 2008 aku ambil data / Film MRI di Rs. BD karena ini merupakan file data yang sangat penting, selanjutnya ku kirim SMS ke Dr.Vivien atas hasil kesimpulan dr. Taiwan. Dr. Vivien menginformasikan bahwa menurut Dr. dari Taiwan kasus Aulia Cory Ariana dapat ditanggulangi dengan cara melakukan tindakan Operasi GAMMA Knife. Termenung aku mendengarnya dan hati kecilku menolaknya karena ku tahu dampak yang akan terjadi “ karena hasilnya Fifty-fifty “ penumpukan pembuluh darah berada di pont “ Central Otak / Batang Otak “.


Tahun Ajaran Baru 2008 / 2009

Kami bermaksud memasukan kembali Putri kami ke sekolah yang sama Yaitu SD PB – Depok, dan sebelum melakukan proses pendaftaran ulang ke sekolah tersebut kami berbicara lebih dahulu dengan Putri kami ” Aulia Cory Ariana ” dalam dialog sbb :

Papa : Cory papa mau tanya sama cory...Apa cory siap bila masuk sekolah SD Lagi.. Enak nanti banyak teman2

dan bisa bercerita dan bercanda sama teman2.

Cory : Cory mau sekolah Pa ...habis di rumah Bosan

Papa ; Benar nih Cory mau sekolah ... Ngak menangis lagi.

Cory : Benar deh pa....cory pingin banget sekolah lagi

Papa : Papa pingin nanya Cory ...Mau ngak Cory sekolah lagi ke SD PB....Cory Diam Saja

Papa : Aku terdiam sejenak memperhatikan wajah Putriku yang sedikit tegang, dan tak mau berkata-kata lagi, dan tak ada semangat untuk bercakap-cakap lagi. Lalu aku tak lanjutkan pembicaraan dengan nya. Selanjutnya aku berdikusi dengan Istri ku.

Papa : Ma...aku tadi cakap cakap dengan Cory ... perihal untuk masuk SD, kemarin saat aku omong-

omong soal sekolah mau sekolah lagi apa ngak Cory begitu semangat menjawabnya ...pengin sekolah lagi. Tapi saat aku cerita masuk SD PB Cory langsung Murung....ada apa yaa...kira-kira.

Mama : Mungkin Dia Trauma kali Pa

Papa : Coba deh mama nanti / esok / lusa bincang-bincang dengan Cory dan coba sekali lagi gimana

reaksinya cory


Dua hari kemudian :

Papa : Ma gimana reaksi Cory soal rencana sekolah, apa Dia mau kembali ke SD PB

Mama : Pa aku banyak cerita sama Cory , tapi saat kutanya masalah kembali sekolah ke SD

PB, lalu Dia sangat murung maka aku tak mau lagi cerita dan lalu mama alihkan perhatiannya ke hal lain. Nampaknya di trauma bahkan nengok sekolahnya hanya udah ngak mau.

Papa : Apa ya... yang terjadi,

Mama : Mungkin ada benarnya, disisi lain kita ini yang salah toh awalnya anak kita tidak mau

tapi kita yang paksakan, kita orang tua ini yang sombong, mengikuti pikiran sendiri

Padahal anak kita belum siap secara mental.

Papa : Kalau begitu kita daftarkan saja ke sekolah negeri, lalu kita titip pesan pada

Kepsek serta Guru-guru yang mengajar Cory.


SEKOLAH SDNS

Tahun ajaran baru sudah di mulai, Putri kami Aulia Cory Ariana telah masuk Sekolah serta duduk di kelas 1 ( Satu ) SD, walaupun kondisi phisiknya masih labil karena itu kami saling bergantian menemani ke sekolah sebab Cory tidak mampu membawa Tas Sekolah yang relatif cukup berat berisi buku pelajaran.

Kami perhatikan Cory begitu Ceria dan semangat mengikuti proses belajar di sekolah dan duduk dengan manis namun kondisi phisik belum begitu kuat sehingga kami kadangkala mendengar komentar ibu-ibu yang mengantar putra/i mereka sekolah, itu anak perempuan yang nama nya Cory Cantik ya tapi kenapa wajahnya selalu nampak pucat dan lemah, anaknya manis serta murah senyum.

Suatu saat Cory Pulang sekolah kebetulan aku sedang cuti lalu aku tanya pada Cory.

Papa : Cory kok kelihatan capek

Cory : Ia nih Pa Cory juga heran cepat capek dan lemas

Papa : Apakah Cory tidak makan kue yang dibawa

Cory : Dimakan kok Pa, ngak tahu nih kok cepat capek


Dari dialog singkat tersebut aku merenung dan pikiranku melayang jauh , apa ya … aku yakini benar bahwa apabila Allah Swt menerima Doa kami maka apapun jenis penyakit dapat disembuhkan, dengan “ Kalimat Kun Fa Yaakun “ masalahnya bagaimana untuk mencapai ke Jalan serta memperoleh Ridho Allah Swt.

Proses penyembuhan Cory tetap berjalan sebagaimana biasanya yaitu :

1. Terapi Energi

2. Mohon Ampunan dan Kesembuhan dari Allah Swt

3. Kami tetap melakukan Zakat / Infaq / Sadaqoh .

Bila kita menengok proses penyembuhan dari Tayangan TPI Yaitu : Bengkel Hati Aku masih merenung siapa gerangan yang telah tersakiti agar aku dapat meminta maaf padanya, mengapa aku berkata seperti ini …ada alasan nya yaitu :


Pertama :dengan tulus Aku Mohon maaf , bila perilaku dan kata-kata / Ucapan mungkin menyinggung

tanpa aku sadari mohon dimaafkan.

Kedua : Aku pun memaafkan Teman-2 atau Kerabat, bila diantara kita ada kesalahan atau hal lain


Inilah yang menjadi penyebab mengapa dan kepada siapa aku harus meminta maaf agar Allah Swt mengampuniku sehingga Putriku yang Mungil ini dapat di sembuhkan. Hal ini dimaksudkan apabila ada pembaca yang budiman kebetulan membacanya dan merasa pernah saya kecewakan mohon di maafkan saya.....Amien.


Bulan Nopember 2008

Pak Aryo yang biasa merawat / Terapi Cory meninggaql Dunia di usai 55 Tahun, meninggal mendadak akupun melayatnya , lalu untuk perawatan lanjutannya dilakukan oleh anak mantunya.

Sejak April 2009 aku putuskan untuk melakukan perawatan Cory sendiri , karena itu aku mempelajari Proses Penyembuhan Metode R & L , dengan demikian aku setiap hari dapat melakukan proses penyembuhan alami, hasilnya kondisi Cory setahap demi se tahap menunjukan phisik yang mulai kuat , tadinya kalau belajar baru 5 menit sudah capek kini satu jam belajar tidak merasa lelah dan daya ingatnya mulai banyak kemajuan, awalnya banyak lupa kini berangsur-angsur membaik.


Kesimpulan :

1. Ucapan terima kasih kepada para perawat Rs. BMD yang telah merawat putri kami.

2. Ucapan terima kasih kepada Tim Dokter Rs. BMD yang merawat putri kami, dan

pada kususnya Dr. Aulia , Dr. Vivien dan Dr. Gani

3. Ucapan Tarima casi lepada Dr. Andreas di Slipi, dan Dr. Eka ( Rs. STK ) atas

analisa dan saran dampak atas hasil tindakan / Operasi bila di laksanakan .

4. Ucapan terima Kasih kepada Keluarga Bapak Hady Syahrean VP. Haj & Umroh

PT. GA ) atas Do’a dan Air Zamzam nya.

5. Ucapan terima kasih kepada para teman2 dimanapun berada yang telah mengirimkan doa

& membacakan surat Al Fatekhah untuk kesembuhan putri kami

6. Puji dan Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah Swt serta Sholawat dan salam

kami panjatkan kepada Junjungan Kami Nabi Muhammad Saw serta keluarga dan Sahabatnya.

7. Memperhatikan Tausia Ustad Danu di TPI setiap minggu Pagi, bahwa sakitnya anak balita


dampak dari dosa dan perbuatan orang tuanya karena itu Allah Swt menegor dan mengingatkan kita....Bagaimana dengan Zakat, Infaq, Sholat kita dan Hubungan antar manusia serta hubungan terhadap Tuhannya. maka bersama ini kami sampaikan permintaan maaf kepada para teman, Saudara, Kerabat dimanapun berada dan siapapun yang merasa tersakiti oleh diriku atas tindakan, kata-kata ku yang tanpa kusadari maupun kusadari maka mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.

Demikian yang dapat disampaikan Terima Kasih atas di bukakan pintu maaf bagi Diriku serta perhatiannya, Semoga Allah Swt yang membalasnya atas amal kebaikan Kalian.

Depok; Jum’at 04 Juni 2009 Jam 14:00

Salam Sukiranto.......

3 komentar:

  1. Assalamu'alaikum.

    Pak Sukiranto,
    Semoga Bapak sekeluarga selalu di beri kekuatan, ketabahan dan kesabaran oleh Allah SWT. untuk mendapatkan Kesembuhan putri tercinta Aulia Cory Ariana.

    Wass.
    Agus Irianto & Kel

    http://metodesehat.blogspot.com
    http://gusair62.blogspot.com

    BalasHapus
  2. assalamu'alaikum. pak sukiranto saya sangat terharu membaca tulisan bapak walaupun itu sudah 4 tahun yang lalu..,kalu boleh saya nanya gimana pak khabarnya sekarang...? trmksh
    wsslm
    wsslm

    BalasHapus